Sang pecinta, mereka bilang.
Selalu melihat ke 1 titik.
Mempunya 1 dunia.
Dan hanya bertumpu kepada 1 hati.
Yang dicinta, mereka lihat.
Tenggelam dalam belenggunya sendiri.
Ramah, tetapi tidak mendekat.
Hatinya telah dirusak, lalu merusak dirinya sendiri.
Sang pecinta, terlalu mencintai sehingga tidak melihat.
Meyakinkan dirinya sendiri, terlalu dibuai oleh Yang dicinta.
Mencari akan harapan dan alasan.
Yang dicinta, terlalu terbelenggu untuk melihat.
Akan penantian Sang pecinta.
Hatinya terlalu datar untuk disinggahi.
Terlalu sakit, terlalu mati.
Sang pecinta menunggu.
Mencari, supaya alasan tetap ada.
Mempertahankan,
dan menunggu.
Untuk berapa lama?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar